Rabu, 24 September 2014

Suku Sasak

Saya ingin menceritakan beberapa budaya yang saya tahu di daerah saya. Yang pertama adalah nyongkolan. Nyongkolan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan saat acara pernikahan. Nyongkolan berupa parade atau arak-arakan dua keluarga mempelai. Nyongkolan biasanya disertai dengan gendang belek. Gendang belek sendiri berupa orkestra, tapi dengan alat musik tradisional khas suku sasak.





Yang kedua adalah Bau Nyale. Berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Tempat asal saya. Bau Nyale artinya menangkap cacing. Biasanya upacara Bau Nyale ini berlangsung antara bulan Februari dan Maret. Di tengah malam kita akan datang ke pantai selatan dan menangkap cacing yang berwarna-warni di pantai. Tapi upacara ini hanya berlangsung setahun sekali. Jadi, kita hanaya bisa menemukan cacing-cacing yang berwarna warni pada bulan tertentu. Tradisi ini berawal dari sebuah kisah. Seorang Putri yang bernama Mandalika. Dia sangat dikagumi banyak orang. Sampai akhirnya ada tiga orang Pangeran yang berebut ingin menikahi Putri Mandalika. Sang Putri harus memilih salah satu dari ketiga pangeran itu. Tapi jika Putri Mandalika memilih salah satu dari mereka, maka Pangeran yang tidak terpilih akan melakukan serangan ke Kerajaan Sang Putri. Dan akhirnya, karena Putri Mandalika mencintai rakyatnya. Dia memilih menceburkan dirinya ke laut. Jadi, dia tidak perlu memilih salah satu dari ketiga pangeran dan menyelamatkan rakyatnya dari serangan. Dari kisah yang saya dengar, ada yang mengatakan bahwa cacing-cacing yang berwarna warni itu adalah serpihan tubuh dari Putri Mandalika.

Nah, saya hanya bisa menceritakan dua budaya di daerah saya, karena saya memang tidak tahu terlalu banyak. Sekarang saya akan menceritakan tentang beberapa makanan khas lombok yang saya ketahui.
Pelecing. Pelecing adalah makanan yang terdiri dari kangkung, tauge, kacang tanah, dan sambal tomat. Cara membuatnya sangat mudah. Kangkung yang sudah diambil daunnya dan tauge direbus dengan garam. Kemudian kita tinggal membuat sambal tomat yang terdiri dari cabai rawit, terasi, garam, dan tomat. Kemudian kangkung dan tauge yang sudah direbus tadi akan dicampurkan dengan sambal tomat, dan kacang tanah yang sudah digoreng.
Barusan adalah beberapa penjelasan tentang tradisi dan makanan yang saya ketahui di daerah asal saya. Semoga bermanfaat bagi kalian, gaiz!

0 komentar:

Posting Komentar